62. BERJANJI SELAMATKAN DUNIA

1167 Words
Stev dan teman-teman menemukan Kakek Hamzo dalam keadaan koma, hal itu membuat mereka terkejut. Akhirnya mereka tahu bahwa semua manusia mengalami hal yang sama. Stev, Chely, dan Ricko tidak bisa berbuat apa-apa selain mengalahkan 5 penyihir jahat itu. *** Saat Stev dan teman-teman mengunjungi desa masing-masing untuk mengecek kondisi, mereka akan berkumpul lagi di gua tempat tinggal Kakek Hamzo, lalu menyusun strategi sebentar agar rencana dalam mengalahkan 5 penyihir jahat berhasil. Di desa tempat tinggal Chely, dia terkejut melihat keluarga dan semua warga desa tidak sadarkan diri, alias koma, bahkan Chely sampai menangis, dia berjanji akan mengalahkan 5 penyihir jahat itu. "Huaaa! Aku gak akan memaafkan 5 penyihir jahat itu! Kalau sampai terjadi apa-apa sama Ayah dan Bunda, aku gak akan segan-segan membunuh semua penyihir jahat dan penipu itu, kurang ajar! Hiks," kesal Chely sambil menangis. Chely mencium memeluk kedua orang tua-nya, karena sedih melihat kondisi mereka, dia juga mencium pipi ibunya. Sesaat kemudian, Chely berusaha mengamankan Ayah dan Ibunya tersebut, dia membawa mereka ke kasur di dalam kamar tidur mereka, karena saat ini mereka sedang pingsan di ruang tamu. Dengan susah payah karena berat, Chely berhasil membawa kedua irang tia-nya tersebut, dia berpamitan untuk segera mengalahkan 5 penyihir jahat itu, tentu saja menghancurkan Kristal Magic juga. Roh suci kupu-kupi yang menemani Chely hanya bisa terdiam, namun tampak sedih melihat Chely sampai menangis begitu. "Ayah, Bunda! Kalian tunggu di sini ya! Chely akan selamatkan kalian, aku berjanji," ucap Chely di depan Ayah dan Ibunya, setelah itu berlari keluar rumah bersama roh suci kupu-kupu. Tidak lama kemudian, dia bergegas ingin menuju tempat berkumpul kembali, yaitu gua tempat tinggal guru mereka. Sedangkan di desa Ricko, dia berjalan perlahan melewati jalan di tengah desa, dia melihat banyak pendidik desa pingsan di sekitar desa, ada yang di depan rumah, ada yang di taman, ada yang di pinggir danau, apa pula yang di bahasa pohon. Keadaan sungguh menyedihkan, dia belum bisa membantu mereka, sementara ini hanya bisa melihat dulu, karena Ricko dan teman-teman tidak punya banyak waktu. Ricko sampai di rumahnya, dia sedih melihat Ayahnya pingsan bersama adik laki-lakinya yang masih remaja, keluarganya tersebut pingsan di kursi, terlihat Ayahnya memeluk adik tercintanya. Ya, sebenarnya Ricko adalah anak yatim, Ibunya meninggal w tahun yang lalu karena suatu penyakit, keluarganya termasuk miskin sehingga tidak punya biaya yang banyak untuk pengobatan Ibunya. "Ayah, Adik! Tunggu Ricko ya! Semua pasti akan baik-baik saja. Aku akan menyelamatkan semuanya, dan aku yakin semua akan kembali seperti semula," ucap Ricko yakin. Roh suci kuda menemani Ricko, dia hanya bisa melihat. Selanjutnya Ricko bergegas kembali ke tempat kumpul lagi, tentu saja di gua tempat tinggal Kakek Hamzo. "Awas kau penyihir busuk! Akan aku bunuh kalian semua!" ucap Ricko sambil mengepal kuat-kuat kedua tangannya, raut wajahnya tampak marah. Kembali di tempat Stev berada, dia ingin mengembalikan senjata legendaris milik Khen, yaitu pisau legendaris. Namun saat ingin mengembalikan, dia teringat bahwa pisau milik Khen akan dipinjamkan hingga Stev berhasil dalam turnamen dan selamat kembali pulang. Meski saat ini pulang, tapi hanya sementara, apalagi turnamen ternyata hanya tipuan belaka. Hal itu membuat tujuan Stev berubah, kini dia harus menyelamatkan dunia dari kejahatan penyihir jahat. Dia sudah lupa dengan turnamen itu, apalagi hadiah fantastis, karena semua itu sudah mustahil. Tentu saja Stev juga akan menyelamatkan penduduk dari penyakit misterius itu, mungkin saja itu semua juga ulah para penyihir jahat, jadi jika bisa mengalahkan semua penyihir, maka penyakit misterius juga akan berakhir. Itulah yang saat ini di pikiran Stev, dia bergegas untuk berkumpul bersama dengan pengguna pedang suci legendaris. Mereka bertiga harus bekerja sama untuk mengalahkan 5 penyihir jahat, mereka harus berjuang hingga titik darah penghabisan. "Aku berjanji, aku akan menyelamatkan seluruh dunia dari bencana mengerikan ini. Sungguh keterlaluan! Para penyihir itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini!" ucap Stev dengan wajah serius. "Oke, kamu udah siap, Stev?" tanya roh suci naga ingin menciptakan lingkaran suci untuk kendaraan. "Siap!" jawab Stev sambil tersenyum. Roh suci naga segera menciptakan lingkaran suci, kemudian pergi bersama roh suci naga. "Makasih ya! Tanpa kalian, mungkin kami sudah berakhir," ucap Stev kepada roh suci naga. "Sama-sama. Ini adalah kewajiban dan tugas kami, dahulu kala kami juga bertugas hampir sama seperti ini," balas roh suci naga hingga membuat Stev terkejut dan penasaran. Stev bertanya lebih tentang hal itu, kemudian roh suci tersebut menceritakan masa lalu yang mengerikan itu, namun berbeda dengan kondisi saat ini. Stev mendengarkan dengan seksama, dia tidak menyangka dengan semua itu. Stev, Chely, dan Ricko sedang dalam perjalanan menuju tepat berkumpul. Ternyata semua roh binatang suci sama-sama bercerita mengenai masa lalu mengerikan yang dulu pernah terjadi. Roh suci menceritakan bahwa dulu juga ada penyihir jahat yang ingin menguasai dunia, dulu tujuan penyihir ingin mengubah dunia menjadi bersih tanpa ada manusia selain para penyihir. Mereka membuat dunia banyak bermunculan bencana yang bisa memusnahkan semua umat manusia, terjadi bencana di mana-mana, sungguh mengerikan keadaan bumi waktu itu, banyak nyawa manusia melayang. Stev, Chely, dan Ricko sedih mendengar cerita nyata tersebut, mereka bertanya terus bagaimana akhir dari bencana itu. Roh suci menjawab bahwa ada 3 pengguna pedang legendaris yang berhasil menyelamatkan dunia, kemudian pedang suci tersegel kembali di 3 tempat yang berbeda, yaitu tempat saat Stev dan teman-teman mencabut pedang legendaris waktu itu. Namun ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan oleh para roh suci, yaitu keberadaan pengguna pedang suci legendaris jaman dulu setelah berhasil mengalahkan para penyihir. Stev, Chely, dan Ricko sempat penasaran dan bertanya, akan tetapi mereka sudah sampai tujuan. "Terus, apa yang terjadi dengan pengguna pedang legendaris dulu?" tanya Stev. "Uhmm ... dulu. Ah, kita udah sampai ternyata. Ayo kita segera menyusun strategi!" jawab roh suci naga. "Wah, udah sampai ya. Baiklah!" Sebenarnya para pengguna pedang suci legendaris waktu itu mengorbankan nyawa, mereka rela nyawa melayang demi dunia kembali seperti semula. Stev, Chely, dan Ricko sudah berkumpul bersama, termasuk 3 roh binatang suci. Mereka mencoba melupakan cerita jaman dahulu itu, karena saat ini harus fokus dan serius mengatur strategi demi menyelamatkan dunia dari bencana mengerikan ini. "Mari kita mulai! Kira-kira apa yang harus kita pikirkan strategi pertama," ucap Stev. "Oke!" jawab Chely dan Ricko serius. Mereka berpikir serius, kira-kira bagaimana keadaan para penyihir saat ini, berharap Stev dan teman-teman bisa melawan satu per satu penyihir jika bisa, namun tidak tahu nanti. Mereka juga berpikir bagaimana cara mengalahkan manusia dengan tubuh abadi, pasti ada cara meski tidak akan mudah. Semua akan saling tolong menolong dan melindungi, para roh suci juga akan membantu dan melindungi. Stev, Chely, dan Ricko mengatur rencana selama 15 menit, mereka mendapat banyak cara dan petunjuk untuk mengalahkan 5 penyihir jahat. Meski peluang cukup kecil, mereka harus berjuang sekuat tenaga dan tidak akan pernah menyerah. "Baiklah, kita berangkat sekarang! Jangan pernah takut dengan para penyihir jahat itu!" ucap Stev dengan tegas. "Oke, kita harus kalahkan mereka semua!" ucap Chely bersemangat. "Aku gak akan memaafkan penyihir busuk itu. Berani-beraninya menipu ku! Padahal aku sangat berharap hadiah menakjubkan itu, tapi ternyata hanya tipuan busuk. Kurang ajar!" ucap Ricko dengan kesal. Stev dan semuanya bergegas ke sana, mereka menggunakan lingkaran suci yang besar seperti sebelumnya, menjadi satu. TO BE CONTINUED
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD