"Gimana? Macho banget, kan, Kakaknya?" Arina berbisik lirih ke telinga Pelita sambil terkikik mendapati wajah temannya itu yang terlihat benar-benar terkejut melihat sosok Adhim. Pelita mundur sedikit. Ia hampir pergi dari tempat itu andai saja Arina tidak menggandeng tangannya dan Pelita kembali mendapatkan kesadaran dan akal sehatnya. "Assalamu'alaikum, Kak Adhim," sapa Arina kepada Adhim sambil mengangguk dan tersenyum lebar. "Wa'alaikumussalam," jawab Adhim pelan. Pandangannya masih fokus pada satu orang, Pelita. Tak lama, laki-laki itu kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di samping Aldo. "Baru sampek?" tanyanya yang sebenarnya sekadar basa-basi. Adhim menatap lekat-lekat Pelita yang juga masih menatapnya sedari tadi. Wajah cantik gadis itu terlihat tanpa ekspresi. M