Kai baru saja selesai mengepel lantai, dia melihat ruangan itu sudah sangat bersih. Setelah pulang bekerja, Kai tidak ke rumah sakit. Malam ini, dia ingin membicarakan sesuatu pada Anima. Setelah selesai, dia duduk di lantai sambil melepas lelah. Tidak berani duduk di atas tempat tidur atau sofa di kamar tersebut, karena dia sedang sangat berkeringat. Anima tidak akan suka kalau dia mengotorinya. Ting Sebuah pesan masuk. Kai buru-buru meraih ponsel yang ada di atas meja. Kembali duduk di lantai, dia senang melihat pesan itu berasal dari Anima. Ketika membukanya, senyum diwajahnya lenyap, tergantikan dengan rona kesedihan. Jantungnya terasa berdetak cepat. Rasa sakit yang menusuk untuk menyadarkannya. Dia seharusnya sadar. Dia bukan siapa-siapa hingga layak untuk tetap berada di si