Hari itu seharusnya Dika datang ke sekolah Lampauta untuk mengambil nilainya dan mengisi data. Karena entah bagaimana dia bisa mendapatkan satu tiket beasiswa, tapi Abigail adalah orang yang paling tidak percaya dengan hasilnya. Pengumuman hasil dari tes kemarin telah keluar dan dapat di akses melalui situs resmi Lampauta school, tiap peserta dapat tahu dengan hanya memasukkan nomor id peserta. Tapi hari itu hanya satu siswa yang tidak mengambil tiket. Padahal tiket itu telah diperebutkan ratusan orang. "Abi, anak itu masuk dalam daftar siswa penerima beasiswa. Kau pasti menyesal telah merendahkannya!" Seorang anak perempuan yang menjadi teman dekat Abigail, tapi juga kadang menjadi musuhnya saat ada olimpiade. "Nilainya tidak mungkin palsu, tapi impossible!" Abigail kembali melihat