5 :: Meet Leo ::

1047 Words
Anne pagi ini masih belum juga melihat Tesy kembali ke kamar mereka, Anne memutuskan untuk berangkat ke kampusnya seorang diri dan jarak yang tidak terlalu jauh membuatnya berjalan kaki saja. Biasanya mereka akan pergi bersama menggunakan mobil Tesy atau berjalan kaki bersama namun kali ini Tesy tidak akan masuk kuliah Anne yakin hal itu. Anne melakukan aktivitasnya seperti biasa namun kali ini ada yang dia ingat yaitu nanti sore Leo akan menunggunya di taman kota membuat Anne berdebar seorang diri, ini yang pertama untuknya dan dia benar-benar merasa khawatir akan penampilannya nanti. Begitu jam kuliahnya selesai Anne langsung kembali ke kamar asramanya dan dia melihat sudah ada Tesy dan Loise yang tertawa bahagia menghamburkan uang di dalam kamar itu. Anne tersenyum kepada mereka dan Loise serta Tesy menyambutnya dengan antusias. “Bagaimana malam mu semalam ?” tanya Loise dan Anne tidak mengerti. “Aku baik, bagaimana dengan kalian ?” Loise dan Tesy saling tatap satu sama lain dan kini menarik Anne untuk duduk di pinggir ranjang ingin bertanya lebih detail kepada Anne. “Anne kau dan Mr.Howard tidak melakukan apapun ?” “Apa kalian pikir aku gila,” tanya Anne balik membuat dua orang wanita itu menarik napas kasar. “Oh Anne kau sudah membuang-buang kesempatan langka. Levin adalah pria kaya raya dan perusahaannya sudah terkenal dimana-mana, bahkan dia juga memiliki beberapa rumah produksi.” “Benar sekali, banyak artis-artis dan model yang dia bantu meraih impian mereka.” Anne mendengar hal itu menggelengkan kepalanya. “Lalu apa hubungannya dengan ku ?” tanya Anne lalu tertawa. “Aku tahu kau ingin menjadi artis yang terkenal Anne, itu cita-cita mu sejak kecil.” Loise yang memang tahu keinginan Anne sedari kecil mengingatkan dia. Tapi bagi Anne mimpinya itu sudah pupus ketika ayahnya meninggal dan dia harus bekerja keras bersama ibunya. “Kau tahu alasannya mengapa aku tidak menginginkannya lagi Loise. Sudah jangan membahasnya lagi, aku ada janji dengan Leo sore ini.” “Leo ? siapa Leo ?” tanya Tesy namun Loise yang sudah tahu siapa Leo berdecak tidak percaya jika Anne akan bertemu dengan Leo. Anne lalu dengan senyuman mengeluarkan surat Leo semalam dari dalam lemari pakaiannya dan memberikan kepada Tesy dan Loise. Mereka menutup mulutnya tidak percaya dan menatap Anne yang sedang memilih pakaiannya. “Aku tidak percaya kau meninggalkan Levin Howard dan malah memilih menemui pria muda yang tidak punya apa-apa ini.” Loise berkata sangat kasar dan itu melukai Anne. “Aku tidak pernah menghakimi apa yang kau lakukan Loise meski kita tidak sependapat, kenapa kau melakukannya kepada ku.” Anne terluka dengan apa yang di katakan Loise dan Loise yang tahu dia salah tidak mengatakan apa-apa selain pergi dari sana. Tesy yang melihat itu hanya bisa terdiam, dia perlahan mendekati Anne dan mengusap bahu Anne. “Dia hanya salah memilih kalimat, kau tahu Loise adalah sahabat mu.” Anne mengangguk dan dia kembali melanjutkan kegiatannya memilih pakaian yang akan dia gunakan untuk bertemu dengan Leo meski moodnya sudah menjadi buruk. **** Anne pergi diantar dengan Tesy yang juga ingin keluar menemui teman kencannya semalam. Anne menggunakan kemeja bermotif kotak-kotak tangan panjang sebagai luaran untuk menutup kaos polos berwarna hitam yang dia gunakan di dalamnya dan penampilannya yang sederhana sempurna dengan celana jeans dan juga sneakers yang dia gunakan. Rambutnya yang panjang dia ikat satu dan menyisakan sedikit poni serta anak rambut yang membuatnya semakin menawan. Anne turun dari mobil Tesy dan begitu dia turun dia sudah melihat Leo ada di depan gerbang masuk menuju taman. Anne memberikan senyuman manisnya meski sedikit canggung begitu juga sepertinya dengan Leo. “Hai,” sapa Leo yang mendekati Anne dan Anne menunduk malu setelah membalas sapaan itu. “Terima kasih sudah mau datang,” kata Leo lagi dan Anne mengangguk menjawabnya. Mereka lalu masuk kedalam taman dan berjalan pelan beriringan menikmati suasana indah di sana. Leo mengutarakan semua isi pikirannya kepada Anne, dia tidak menyangka jika Anne akan datang sore ini tapi di dalam hatinya Leo sudah berjanji jika Anne tidak datang dia akan menemui Anne di tempat dimana Anne tinggal. Anne yang mendengar itu sangat bahagia, pipi-nya merona karena sangat bahagia sekaligus tersipu dengan apa yang Leo katakan. “Kau ingin makan sesuatu ?” tanya Leo saat mereka menemukan tempat duduk di taman itu yang menghadap ke air mancur. “Tidak Leo, ehm maaf aku juga tidak bisa lama karena sebentar lagi aku akan masuk kerja.” “Kau bekerja ?” tanya Leo seperti tidak menyangka. “Ya aku bekerja paruh waktu di sebuah klub yang kebetulan dekat dengan taman ini.” Leo mengangguk mendengar penjelasan itu lalu tidak lama Anne berpamitan kepadanya karena jam mulai bekerja akan dimulai tiga puluh menit lagi dan Anne harus pergi sekarang. Leo mengerti dengan semua itu, dia bahkan terkesima dengan wanita cantik yang sangat bersemangat di hadapannya ini. “Anne boleh kita bertemu lagi?” tanya Leo ketika Anne ingin pergi dan Anne tersenyum menjawabnya. “Tentu saja,” ucapnya dan melanjutkan langkahnya untuk pergi ke tempat dia bekerja. Leo berpikir pertemuannya begitu singkat jadi dia memutuskan untuk mengejar Anne dan mengantar wanita itu. Leo berlari mengejarnya lalu menarik tangan Anne. “Ayo aku antar,” kata Leo masih dengan napas yang terengah. “Tidak apa-apa Leo aku bisa pergi sendiri. Tempatnya tidak terlalu jauh dari sini,” ujar Anne menolak karena dia merasa sangat sungkan. “Aku menyukai mu, anggap saja ini usaha ku untuk membuat mu terkesan akan diriku.” Leo mengatakannya tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari dua bola mata indah Anne membuat wanita yang di tatap sangat intens itu gugup lalu menunduk. “Maaf jika aku terlalu buru-buru mengatakannya tapi bolehkah aku mengantar mu ?” Anne mengangguk masih tertunduk menjawab apa yang Leo tawarkan. Leo tersenyum bahagia dan dia menarik tangan Anne lembut untuk mengikutinya menuju tempat mobilnya terparkir. Waktu mereka menuju tempat kerja Anne memang tidak memakan waktu yang lama karena sepuluh menit kemudian mereka sudah tiba dia sebuah bangunan klub tua yang sepertinya ada di daerah itu. Sebelum turun Anne mengucapkan terima kasih kepada Leo dan dia pun keluar dari dalam mobil Leo dengan perasaan yang sangat bahagia. Saat memasuki klub itu senyuman tidak pernah hentinya hilang dari wajah Anne. Tanpa Anne sadari seseorang sudah mengikutinya sedari tadi dan melaporkan apa yang dia lihat. Bersambung..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD