BSC 18

1092 Words

BSC 18 Kenzio terkejut setengah mati setelah mengetahui kalau Sheina sudah mengundurkan diri. Entah mengapa ia tiba-tiba merasa kehilangan. Ia sampai tersandar di sandaran kursinya. Ia yang sudah sejak tadi berharap bisa menghidu aroma menenangkan yang kerap tercium saat ada Sheina di sekitarnya, kini mendadak lemas. Ia menghela nafas panjang. Kemudian ia segera mengibaskan tangannya agar semua orang segera keluar termasuk si cleaning service tadi. "Ah, sudahlah! Lebih baik aku fokus bekerja saja." Kenzio berusaha mengalihkan pikirannya dari sosok Sheina yang tanpa ia sadari sudah mencuri perhatiannya. Sementara itu, di sebuah kampung yang ada di kaki bukit, Sheina sedang berdiri di dekat sebuah perkebunan teh yang begitu asri. Udaranya begitu sejuk. Sheina pun merentangkan tangan kemu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD