BSC 25

1418 Words

Kini Sheina sudah dibawa ke salah satu rumah sakit yang ada di daerah sana. Meskipun jaraknya cukup jauh, tapi berkat roda empatnya, Sheina berhasil Kenzio bawa ke sana untuk segera mendapatkan penanganan. Selama di mobil tadi, Kenzio benar-benar panik. Ia tak henti-hentinya memanggil nama Sheina yang sudah memejamkan mata. Yang membuat ketakutannya semakin menjadi adalah Sheina mengalami pendarahan. Mungkin karena benturan keras saat terjatuh belum lagi karena psikisnya yang tertekan. Kenzio sungguh menyesalkan keterlambatan kedatangannya. "Seandainya aku bisa datang lebih cepat," gumamnya penuh penyesalan. Kenzio tak melepaskan tatapannya dari pintu ruang IGD di mana Sheina berada. Rasa takut, cemas, dan khawatir bercampur aduk menjadi satu. Membuat rasa bersalah semakin menjadi-jad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD