“Kau baik-baik saja, Fat? Aku mendengar kamu menangis tadi?” tanya Sonya yang pura-pura tak tahu. Hardi masih berada di sana, pria itu berjalan mengendap meninggalkan taman belakang. Sonya pura-pura tak melihat jika ada Hardi di sana. Fatimah menahan tangisnya. Jelas, gadis muda ini sedang ketakutan. “Tidak apa-apa, Nyonya! Saya baik-baik saja. Mungkin Nyonya Sonya salah dengar, saya tidak menangis tadi!” “Benarkah? Aku juga mendengar ada suara pria di sini!” Sonya menoleh ke kanan dan kiri. Sambil berjalan menjauh, Hardi tampak mengancam pada Fatimah untuk tutup mulut. “Tidak ada siapa-siapa, Nyonya! Saya ... sendiri!” Suara Fatimah tampak tercekat. Karena Hardi juga sudah pergi, Sonya pun tak mengatakan apa-apa, dia meraba pada wajah Fatimah. Dengan segera, Fatimah menyeka ai