Menemukan Bangkai yang Lain! Pagi hari buta atau bisa dibilang masih dini hari. Langit pun masih gelap dan terangnya kota dikarenakan oleh lampu-lampu jalanan yang masih menyala. Sonya memang sudah terbiasa untuk bangun pagi-pagi buta seperti ini. Dia sangat menyukai bau embun, apalagi jika semalam ada hujan turun. Tapi untuk pagi ini, dia bangun bukan karena ingin mencium bau embun dini hari. Melainkan untuk urusan lain, yang sebenarnya ia malas, tapi terpaksa harus ia lakukan. “Mana anak kurang ajar itu!” Suara Nyonya Tami menggebu-gebu. Dengan menggunakan daster tidurnya, dia datang ke kantor polisi. Tidak sendiri, bersama Sonya tentunya. “Oh, dia! Kau yang sudah membohongiku dan sekarang berani menyerang anakku! Dasar jalan9 tak tahu diuntung! Kau itu sudah kupelihara, kuberi