Luka yang Tak Bisa Dibalut Lagi! Aku Sulit Percaya pada Siapa pun di Rumah Ini Sonya masih termenung di kamarnya, pikiran Sonya belum berhenti memikirkan apa yang terjadi tadi sore saat ia baru pulang. Suasana dalam kamar memang hening, tapi pikirannya sungguh berisik. Bahkan setelah sang pelayan mengatakan, ‘ Apa yang sudah Tuan Hardi lakukan pada Aminah sampai rela memberi pesangon sebanyak itu?’ Nyonya Tami tak segan langsung memberi uang sepuluh juta pada orang tersebut. Seakan mereka memang ingin menutupi sesuatu, seakan uang itu juga bukan uang pesangon lagi, tapi uang tutup mulut. “Memang apa yang sudah dilakukan oleh Hardi pada Aminah?” Otak Sonya berpikir keras. Namun pada saat yang sama, dia malah melihat ada Ririn yang sedang lewat di taman samping. Dia melewati jendel