Bab 47 Memaafkan Mertuaku

1205 Words

Pagi hari mulai menyingsing, Mas Rangga yang duduk sambil tertidur di sebelahku mendengar suara derap langkah kaki mendekat. Mas Rangga terkesiap. Kedua matanya langsung terbuka dan tubuhnya otomatis beranjak bangun untuk membenahi duduknya. Rupanya seorang Suster yang datang membawa makanan untuk pasien, meletakkannya di atas meja lalu kembali keluar. Mas Rangga kemudian membangunkanku “Dek,” ucapnya pelan sambil mengelus pipiku. Perlahan aku terbangun, mengucek mata. Ku lihat langit sudah berubah menjadi terang “jam berapa sekarang Mas?” tanyaku. “Sudah jam tujuh lewat tiga puluh menit Dek,” jawabnya. Aku mengangguk “Mas pulanglah, temui ibu,” ujarku. “Iya Dek, nanti setelah kau sarapan Mas akan pulang.” “Aku bisa sarapan sendiri Mas, tidak perlu cemas.” “Ya sudah, Mas pu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD