Bab 33

1619 Words

Setelah keluar dari Toilet, aku terus berjalan dengan perasaan cemas sambil melihat kesana-kemari mencari keberadaan Mertuaku. Aku terus berdoa dalam hati berharap segera menemukan mertuaku. Dari kejauhan Ku lihat sosok seperti mertuaku sedang berdiri di ruang bayi kembali melihat bayi-bayi mungil itu dari balik kaca. Hatiku terenyuh melihat mertuaku, bulir-bulir cairan bening mulai jatuh membasahi pipiku. Aku merasa bersalah karena tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk suami dan mertuaku. “Dek.” Terdengar suara Mas Rangga di iringi dengan tepukan dari belakang di pundakku, membuatku kaget. Segera Ku hapus air mataku agar Mas Rangga tidak melihatku menangis. Aku lalu membalikkan tubuhku menghadap Mas Rangga sambil tersenyum menyembunyikan kesedihanku. “Mas sudah selesai ambil o

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD