BAB 35. Pesona Dylan

1090 Words

Jam menunjukkan pukul 7 pagi ketika Mentari menggeliat malas di atas ranjang empuknya. Dia mengerjap-ngerjapkan mata seraya melirik pada jam di dinding. Dan setelah benar-benar sadar, dia langsung terduduk tegak di tepian ranjang. “Ya ampun! Kenapa sih di sini aku bangun kesiangan terus? Biasanya aku selalu bangun jam 5 paling lambat, huffttt!” Mentari merutuki dirinya sendiri, sebab seperti kehilangan banyak waktu jika bangun kesiangan seperti ini. Meskipun hari ini dia masih belum mulai kuliah lagi, dengan alasan sakit tentu saja. Dan Arion yang mengatur surat dokternya. Namun dia sudah ada rencana akan pulang ke rumah pagi-pagi, lalu siangnya pindah ke mansion sesuai dengan arahan Arion. Ah, pasti hari ini akan sibuk sekali, pikir Mentari. Mentari akan mengambil handphone

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD