BAB 20. Pembagian Lahan Tidur

1051 Words

Arion tersenyum mencibir. “Otakmu jangan berpikir yang aneh-aneh. Tidur denganmu sekali saja berbuntut panjang begini, mana mungkin mau aku ulangi lagi.” Nada suara Arion memang datar saja. Namun artinya begitu dalam. Berhubung Mentari juga punya isi pikiran yang sama dengan Arion. Maka dia tidak merasa tersinggung sama sekali. Justru Mentari senang mendengarnya. “Bagus deh,” ucapnya dengan senyum lebar. Lalu Mentari melangkah menuju ranjang megah milik Arion itu. Dia kembali tersenyum sumringah. “Wahh aku akan tidur di sini!” Tiba-tiba dia merasa menjadi tuan putri saat ini. Memakai gaun mewah, dan akan tidur di kasur yang mewah pula. “Heh! Jangan tidur dulu! Kita tetap harus berbagi bantal guling dan selimut. Aku akan tidur di sofa nanti. Sekarang aku mandi duluan.” Tanpa menunggu j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD