Bercerai

874 Words
Tanpa ada keraguan sedikitpun di hati Kiara, Kiara langsung membuka kamar itu dan masuk ke dalam, disusul oleh pria yang ia ajak untuk bermalam, mereka berdua masuk ke dalam kamar VIP tersebut tanpa ada paksaan sedikitpun salah satu diantara keduanya. Arga yang melihat pintu kamar yang dimasuki oleh Kiara tadi sudah tertutup rapat langsung menendangnya secara kasar, hingga pintu tersebut yang sudah tertutup rapat langsung terbuka lebar secara paksa hingga membuat kedua manusia yang ada di kamar itu terkejut mendapati pintu kamarnya terbuka dengan begitu lebar. Terlebih Kiara, Kiara begitu sangat terkejut mendapati Arga di depan kamar yang ia pesan, dapat Kiara lihat betapa marahnya Arga pada dirinya. Namun meski Kiara melihat Arga marah pada dirinya, Kiara tidak merasa takut sama sekali pada Arga meski sekalipun Arga akan menelan dirinya hidup-hidup di tempat itu juga, Kiara tetap tidak merasa takut. "Hai kawan, apa yang kau lakukan? Apakah kamu tidak mendapat kamar yang lain sampai harus mengganggu kesenangan orang?" tanya pria yang sedang memeluk pinggang ramping Kiara serta pakaian pria itu yang sudah terlepas bagian atasnya, hingga membuat Arga yang melihatnya langsung meradang kepanasan. Tanpa membuka suara, Arga langsung menarik pria itu dan menghajarnya hingga tak berdaya, membuat Kiara terkejut melihat Apa yang dilakukan oleh Arga pada pria yang akan bermalam dengannya. "Stop! Hentikan! Hentikan atau Aku bunuh dua-duanya! "Ujar Kiara dengan lantangnya, hingga membuat pergerakan Arga seketika terhenti. Arga langsung menyeret tubuh tak berdaya pria itu keluar dari kamar tersebut, Lalu memanggil security dan menyuruh security untuk membawa pria tak berdaya itu dari area kamar tersebut. Setelah Arga melihat security itu membawa pria tak berdaya itu menjauh, dengan cepat Arga langsung masuk ke dalam kamar di mana di dalam kamar itu masih ada Kiara. Arga menutup pintu kamar itu dengan cara menendangnya hingga terdapat suara yang begitu sangat nyaring ditelinga Kiara, lalu menguncinya dengan kasar. "Bukankah kamu ingin membunuhku? Bunuh aku sekarang! Bunuh aku karena aku sudah membuat pria tadi tak berdaya. "Titah Arga Seraya membuka kancing kemejanya hingga terlepas semua, lalu mendekatkan tubuhnya pada Kiara membuat Kiara sendiri merasa kebingungan apa yang akan ia lakukan saat melihat Arga mendekatinya. "Jauh-jauh dariku, karena kamu sudah menolak ku. Aku akan menuruti Apa yang kamu katakan, termasuk membunuhmu. Tapi tidak begini. "Ujar Kiara dengan penuh ketegasan, membuat langkah Arga langsung terhenti seketika bersamaan dengan pakaian yang ia letakkan di lantai dengan cara kasar. Sekarang Arga hanya memakai celana saja, dan memilih bertelanjang d**a, bersiap untuk dibunuh oleh Kiara kalau memang Kiara ingin membunuhnya. "Sebelum aku membunuhmu, Aku minta penjelasanmu terlebih dahulu. sebenarnya apa mau kamu, semua yang kamu inginkan sudah ku turuti. Kamu ingin bercerai denganku ,Oke aku turuti kalau memang kamu bisa memenuhi syarat dariku. Dan kamu malah menawar syarat dariku dengan cara menjual ku seperti ini, it's oke aku terima juga, aku menerima kamu menjual ku pada pria di sini, dan aku memilih pria tadi. Dan setelah aku memilih pria tadi, tiba-tiba kamu datang seperti orang yang ingin menyelamatkan istrinya yang ingin dilecehkan, padahal sebenarnya bukan ingin menolong, karena kamu sendirian melempar aku ke sini, dan kamu mencoba untuk menjauhkan pria itu dariku, sebenarnya Mau kamu itu apa?" Teriak ya Kiara dengan lantangnya, karena merasa frustasi mengikuti setiap kemauan yang diinginkan oleh Arga, namun tetap saja tidak dibenarkan oleh Arga. Arga yang mendapat pertanyaan tersebut dari Kiara hanya diam saja, karena Arga sendiri juga tidak mengerti dengan apa yang ia lakukan tadi pada pria yang akan bermalam dengan Kiara, terlebih Arga juga tidak mengerti kenapa dirinya sampai merasa begitu sangat emosi dan tidak terima istrinya berdua dengan pria lain. Padahal kalau dikatakan Arga cemburu, itu sangat jauh, Arga sama sekali tidak merasa cemburu pada Kiara, tapi tindakan Arga sangat luar biasa, dimana kalau orang lain menganggap Arga sedang berusaha untuk melindungi istrinya, bukan melempar istrinya pada p****************g. "Setelah semuanya hancur, sekarang kamu datang dengan meminta aku membunuhmu? Sekarang aku tanya, Sebenarnya mau kamu itu apa? "tanya Kiara dengan nada pelannya, terlihat sangat lemah di telinga Arga. Arga sendiri merasa tidak sanggup untuk memberi penjelasan pada Kiara karena dirinya sendiri juga tidak bisa untuk menjelaskan apa isi hatinya pada Kiara. "Mau ku hanya perpisahan. Aku hanya ingin bercerai. Sudah itu saja. "Ujar Arga dengan nada santainya. " Oke, aku terima. Aku sudah menuruti apa yang kamu inginkan, yaitu bercerai. Hanya saja Aku ingin mengajukan satu syarat, dan kamu harus memenuhi syarat itu untuk bercerai denganku. Setelah kamu memenuhi syarat itu, aku akan langsung menandatangani surat Perceraian kita, habis itu beres. "Ujar Kiara lagi, namun kali ini Arga langsung menggeleng kan kepalanya keberatan. "Bisakah kamu meminta syarat yang lainnya? Atau kalau kamu ingin uang aku akan memberikan setengah sahamku… "Stop! Aku tidak butuh uang lagi. Bayaranmu dan juga bayaran papa mertuaku itu sudah cukup. Dan aku tidak mau mendapat tambahan lagi. Jadi berhenti untuk menawar. "Ujar Kiara dengan nada tegasnya, membuat Arga benar-benar kehilangan akalnya, karena Arga tidak bisa berpikir lagi bagaimana Iya bisa bercerai dengan Kiara secara baik-baik serta kesepakatan bersama. "Jadi kamu tetap memilih untuk menghancurkan gelar keperawanan mu? "tanya Arga yang langsung mendapat anggukan kepala cepat dari Kiara, karena memang itulah syarat yang diajukan oleh Kiara sejak awal. "Baiklah. Akan kubuat kamu tidak perawan." Ujar Arga seraya mendekati Kiara, dan memegang kedua pundak Kiara, lalu memiringkan kepalanya untuk menyesap leher Kiara.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD