“Apa kamu sengaja membuat program ini tidak berhasil hah?! Sengaja kamu membuat semua embrio itu mati agar prosesnya semakin panjang dan kamu bisa memerasku, Zira? Jawab!” Rayyan kehilangan akal. Kesaksian Hazira tadi, tentu menjadi hal yang teramat menyakitkan. Kenapa Hazira menyembunyikan hal ini darinya? Kenapa Hazira tega melakukan tindakan itu yang berarti membunuh impiannya? Rayyan semakin keras mencengkeram lengan Hazira yang meringis kesakitan.
Hazira menggeleng kuat. Getir mendengar tuduhan sepihak Rayyan seolah dirinya adalah manusia paling jahat. “Tidak, Tuan. Demi Allah saya tidak pernah memiliki pikiran ataupun niatan buruk seperti itu. Saya tidak—“
“Harusnya aku menyadari, jika tabiatmu itu tidak akan pernah berubah, Hazira. Kamu tetaplah wanita rendahan yang gila uang!”
