Sembunyi

1736 Words

“Dirga ....” Suara serak Hazira yang tiba-tiba terdengar, jelas saja membuat langkah Dirga mematung di tempat. Begitu saja dia memutar tubuhnya kemudian menghampiri Hazira yang saat ini tengah melihat ke arahnya dengan kelopak mata terbuka kecil “Alhamdulillah ... akhirnya Mbak siuman.” Sekali lagi Dirga duduk di tepi ranjang. Sigap ia mengambil tangan Hazira yang tergeletak kemudian mengusapnya pelan. Rasa ingin menangis tetapi dia tahan-tahan karena tidak mau membuat Hazira khawatir. Bagaimana pun, dia tidak boleh menunjukkan kepada Hazira jika dia mengetahui musibah yang menimpanya. Takut Hazira merasa malu kemudian putus asa. “aku panggilkan dokter Adam dulu ya Mbak. Biar dokter Adam periksa—“ “Benar. Biar Mas Dirga panggilkan dokter dulu ya Mbak?” Hazira menggeleng pelan. Dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD