Hazira Sakit, Rayyan panik

1665 Words

Tengah malam Hazira bergerak gelisah. Sejenak pun tidak bisa memejamkan mata karena kram yang terasa di perutnya semakin menjadi-jadi saja. Mulanya dia berpikir jika kram perut yang dia rasa hanya sebentar saja. Efek transfer Embrio yang dilakukan dan dokter Nilam sudah memperingatkan. Tapi ternyata berkelanjutan sampai sekarang dan demi apa pun, dia sudah tidak tahan. “Tuan Rayyan ...,” di tengah rasa sakit yang menyiksa, Hazira berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Perutnya seperti diremas kuat sampai untuk bernapas pun, terasa sulit dia lakukan. Dalam kondisi seperti ini, tentu dia membutuhkan Rayyan. Selain itu, dia juga takut disalahkan jika sampai terjadi sesuatu pada embrio di dalam rahimnya. Prang! Hazira jatuh. Dia tidak kuasa menenggakkan tubuhnya hingga tangannya tak sengaj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD