Gina menghentikan langkahnya saat ia melihat dokter tampan berjalan ke arahnya. Dokter itu memakai khas pakaian dokter, badannya cukup tinggi, hidungnya mancung, putih, rahangnya tegas, langkahnya pasti dan ia diikuti oleh seorang perawat perempuan di belakangnya yang tingginya hanya sebahunya. 'Tampannya,' batin Gina, matanya tak mengedip sama sekali sampai dokter itu melewatinya sekalipun. Badan Gina sampai berputar mengikuti kemana dokter itu pergi dan tingkah Gina itu ditangkap oleh sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya. Sepasang mata itu adalah sepasang mata milik Elang. Setelah melihat dokter tampan yang diperhatikan Gina semakin menjauhinya, Elang pun mendekati Gina. "Ganteng ya dokternya!" Seru Elang tiba-tiba yang berdiri tepat di samping Gina. Gina lupa jika Elan