"Apa ada yang menyakitimu?" Tanya Paulina panik. Vano sebelumnya tak pernah menangis dalam pelukannya. "Sayang, ceritalah pada nenek, barangkali nenek bisa membantumu sayang," bisik Paulina pada telinga kanan Vano. “Aku ingin tente Ayra menikah dengan ayah," ucap Vano masih dengan menangis. Paulina tak menjawab, ia mengerutkan keningnya. "Sayang, bicara yang jelas," pinta Paulina sambil melepaskan pelukan Vano karena menganggap Vano tidak bicara jelas Vano melihat mata Paulina. “Aku ingin punya bunda. Dan aku ingin tante Ayra yang menjadi bundaku. Tidak mau yang lain,” ucap Vano tegas. Tidak ada keraguan di mata Vano. "Ayolah nenek," Vano membujuk seakan tahu kalau Paulina tak akan menyetujui keinginannya. Beberapa kali Vano dipertemukan dengan wanita yang Paulina tawarkan untuk