Setelah menunggu beberapa menit, Ayra pun keluar dari kamarnya. Vano langsung turun dari kursi dan menghampiri Ayra. "Bunda,” panggil Vano. Ayra yang baru menutup pintu langsung melihat ke arah Vano. "Eh Vano," ucap Ayra sambil tersenyum. Vano berjalan semakin mendekati Ayra, hingga akhirnya anak laki-laki lima tahun itu berdiri tepat di depan Ayra. "Ayo pindahan," ajak Vano. "Pindahan kemana?" tanya Ayra tak mengerti. "Ih, bunda ini tidak mengerti atau pura-pura tidak tahu sih?" tanya Vano sambil melipat tangan di dadanya, seakan marah pada Ayra. "Bunda tidak mengerti," jawab Ayra dengan wajah yakin. "Memang maksudnya pindahan kemana?" Tanya Ayra. "Hem," Vano memanyunkan bibirnya. Ia mengurai kembali tangannya dan melihat ke arah Ayra. "Bunda kan sudah menikah dengan ayah, berar