Tidak tahu malu

1201 Words

Rendi tersentak mendengar pertanyaan kakek dan menatap kakeknya bingung. Dia tidak tahu ingin menjawab apa, di satu sisi dia jelas tidak mau repot-repot menjaga anak gadis orang. Toh pelayan ada banyak, lagi pula pekerjaannya di sekolah sangat banyak. Namun, di sisi lain Rendi juga tidak ingin mengecewakan orang tua Kelly. "Emm.. baiklah kek" ucapnya singkat dan pasrah. Semilir angin yang masuk ke kamar tempat Kelly berada terasa sangat segar menyapu tubuh yang gerah. Meski kamar lengkap dengan pendingin udara, Kelly malah tidak menggunakannya. Dia lebih memilih membuka jendela sehingga udara segar bisa masuk ke dalam ruangan. Sudah kebiasaannya, Kelly tidak suka menggunakan pendingin udara. Kecuali ketika memang suhunya sangat panas. Dia bahkan lebih memilih kipas angin ketimbang yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD