Elsa sudah masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang merupakan bekas pakai Vanessa itu tampak begitu rapi. Elsa melangkah menyusuri tiap inci kamar, dari mulai meja belajar, sudut kamar yang berisi beberapa hiasan dan pernak-pernik, kemudian ia melangkahkan kaki masuk ke walk in closet milik Vanessa. Sontak mata Elsa memerah, ia menangis. Tidak adil sekali rasanya. Ini semua harusnya menjadi milik Elsa dan malah Vanessa yang menikmati semua fasilitas mewah ini? Bukan dia yang merupakan anak kandung di keluarga Atmajaya? Elsa malah harus hidup penuh kesederhanaan dan pas-pasan bersama orang tua Vanessa. Ah ... kenapa hidupnya semiris ini sih? Elsa menyusuri meja rias yang ada di sana. Hampir semua skincare dan bodycare Vanessa merek kenamaan dan pasti berharga mahal. Dan baju-baju yang tergantu