Maita baru saja selesai dari pekerjaannya.
“Mella, jangan lupa siapkan semua bahan yang di mau client kita ya, aku tidak mau ada komplain untuk ke dua kalinya,” ujar Maita.
“Maik Kak, oh iya Kak, Mecca tidak di jemput. Ini sudah waktunya dia pulang lhi,” kata Mella sambil menilik jam di tangannya.
“Tadi katanya Daddy-nya yang akan. jemput,” sahut Maita sambil mengukur kain yang akan dipotongnya.
Tak berselang lama, ponsel Maita berdering.
“Jackson lagi,” gumam Maita.
Sebenarnya dia malas mengangkat panggilan telepon itu.
Namun entah kenapa dia malah kepikiran Mecca saat ini.
“Hallo, kenapa lagi?” ketus Maita ketika mengangkat teleponnya.
“Mecca tidak ada di sekolah.”
“Apa?”
“Mecca tidak ada di sekolah, kamu ke sini sekarang juga!” ulang Jackson yang terdengar begitu panik.
Mait
