Sudah satu minggu dan tetap tidak ada bantuan yang datang. Mau tak mau, Giani harus berpisah dengan Gia dan Gio. Giani harus bekerja agar bisa membayar kompensasi telah masuk ke yayasan tersebut karena begitulah peraturannya. Giani merasa sangat menyesal, tak berdaya karena kebodohannya yang lupa membawa ponsel. Andai Giani tidak lupa dan membawa gawai itu, pasti Giani bisa mendapatkan bantuan. Pasti Giani tidak harus berpisah dengan kedua anaknya tanpa kepastian. Gia dan Gio kebingungan, ingin ikut dan terlihat sangat takut Giani tinggal. Tangis Gio dan Gia akhirnya pecah ketika Giani membawa ransel dan meninggalkan keduanya di kamar penampungan. Kenyataan tersebut membuat Giani tak bisa pura-pura tegar. Air mata Giani berjatuhan membasahi pipi. Giani menjatuhkan ranselnya dan menghampi