“Silakan duduk, Bu. Maaf mau tanya … ini siapa, ya?” Begitu pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Pak Kades mewakiliku. Wanita yang diberi pertanyaan oleh Pak Kades itu tersenyum dan duduk di atas karpet. “Saya … Sulistyani, saya sungguh menyesal karena baru kali ini saya bisa ke mari. Bahkan saya tak tahu sama sekali ketika beliau sedang sakit.” Wanita itu menangis dan mengusap airmatanya. Ada Ical yang tengah mengintip dari pintu belakang. Namun anak itu masuk lagi karena mungkin dia menyadari ada tamu. “Ini … Ibu Sulistyani?” Aku mendekat padanya dengan ekspresi yang serius. Jika benar ini Sulistyani yang dimaksud oleh emak dalam teleponnya, maka dia ini … ibu dari ketiga anak itu. Dia memberi jawaban dengan anggukkan, lalu mengusap ujung pelupuk matanya yang berair dan kemudia