Sentuhan Pertama

2321 Words

"Kita pulang saja, Mas. Tidak apa-apa kan kalau tidak menghadiri tasyakuran ini? Tidak akan berpengaruh pada pekerjaan kan?" Farhana memutuskan setelah mereka terdiam beberapa saat. "Tentu saja tidak. Nanti aku cari alasan kepada Arman kalau kita tidak bisa datang." Faiq menghidupkan mesin mobilnya, dan mereka bersiap untuk pergi. "Tidak Mas, tidak apa-apa. Kita masuk saja. Jangan jadikan ini sebagai penghalang silaturahmi kalian, ini tidak ada hubungannya." Aini melarang. "Yakin?" ucap Farhana. "Ya Mbak, sebaiknya kita turun sebelum acaranya dimulai." Aini hampir saja membuka pintu mobil. "Atau kamu mau tunggu disini juga tidak apa-apa. Biar kami yang masuk kedalam." Faiq memberikan pilihan. "Tidak apa-apa, Mbak. Aku bisa, lagipula aku memakai kerudung. Mungkin mereka tidak akan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD