Bersama Lita, Arkana mengantar tuan Yudi hingga pintu masuk utama restoran. Lita masih mengumbar senyum dan membiarkan Arkana merangkul mesra pinggangnya. Kemudian mereka melepas kepergian mobil Alphard yang membawa tuan Yudi sekaligus Dinda, dan baru saja sampai melayangkan klakson kepada mereka. “Sebelum aku bicara panjang lebar, … apa yang akan kamu katakan?” Lita memang masih tersenyum, tapi baru saja, ia mulai menghakimi Arkan. Senyum di wajahnya perlahan hilang digantikan keseriusan. “I love you!” lirih Arkana tulus kemudian mengecup mesra kening Lita. Lita mengulas senyum dan baru saja mundur, sementara tangan kanannya berusaha mendorong d**a Arkana, tapi suaminya itu tak mau jauh-jauh apalagi pergi darinya. “Kana, Dinda menyukai kamu. Ada obsesi di cara dia menatap kamu dan aku