“Kalau Om bisa bikin Arkana teler, aku janji bakalan kasih keperawananku ke Om! Dan kita, … kita bisa main sepuas Om! Beronde-ronde tanpa pelindung sampai lusa pun enggak apa-apa asal syarat tadi terpenuhi!” lirih Dinda sembari menatap tegang tuan Yudi yang menatapnya serius. Pria di hadapannya masih mencengkeram erat kedua sisi wajahnya di tengah napas mereka yang masih sama-sama memburu. Mereka bahkan bisa merasakan hangat napas satu sama lain, saking dekatnya jarak tubuh sekaligus wajah mereka. Dinda berangsur menunduk menghindari tatapan tuan Yudi karena pria itu tampak akan menerkamnya setelah ia menolak percintaan panas yang pria itu minta. Mereka tengah ada di salah satu toilet yang ada di club malam dan tuan Yudi Dinda untuk melakukannya. Namun setelah mendengar persyaratan yang b