Felisa merasa nyeri di kedua lengan nya saat Rubin mencengkeram kuat dia sana. Felisa meringis menahan sakit. "Kau menyakiti lenganku." Seru Felisa berusaha lepas dari tangan Rubin. Rubin mendekatkan bibirnya di telinga Felisa lalu berbisik. "Karena rasa sakitmu adalah kebahagiaan tersendiri untukku." katanya bangga. Rubin kemudian melepaskan Felisa beralih ke salah satu lemari menarik sebuah laci dan mengeluarkan belati dengan gagang kepala burung yang di desain seapik dan setajam mungkin sebelum menghampiri Felisa yang sudah memojok di dinding. "Jangan bermain main dengan benda tajam. Itu berbahaya!" Rubin tersenyum miring, "Jika bahaya lalu apa aku akan melepaskanmu? Oh sayangnya tidak. Menurutmu bagaimana jika kamu membayar hutang keluargamu itu dengan tubuhmu? Aku akan mencincang