B A B • 22

1689 Words

Penantian mendebarkan Arslan usai sudah saat bel rumah berbunyi nyaring, cepat, menunjukkan ketidaksabaran. Arslan setengah berlari membuka pintu. Tampaklah Ridwan bersama seorang dokter perempuan berhijab. Arslan mempersilakan keduanya untuk masuk, tetapi Ridwan menolak, dan ingin mengajak Arslan keluar di teras untuk mengobrol. Namun, urung saat melihat majikannya berada di tempat yang salah. “Kenapa Alisha di sofa?” tanya Ridwan usai melirik ke dalam rumah. “Kamu tidak sanggup angkat?” Ridwan bahkan melupakan kata-kata baku nan penuh hormatnya saking ia tidak terima majikannya diperlakukan secara asal. “Itu tadi ... saya tidak bisa.” Jawaban Arslan benar-benar membuat Ridwan muak, bahkan diperjelas oleh posisi alisnya yang menukik ke dalam dengan tajam saat melihat Arslan. “S

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD