Bagian 16

638 Words

Hana memasuki kamar lalu menatap pakaiannya yang sudah dikemas. Perkataan om Andrew tadi sangat jelas. Bahwa ia dilarang untuk pindah. Dan Hana juga tidak bisa berbuat apa-apa. "Sekarang bagaimana?"gumam Hana bingung. Ceklek Hana berusaha tersenyum saat Rea membuka pintu kamarnya. "Gue bikinin teh."ucap Rea lalu melangkah masuk. "Kita kan baru makan, Rea."ucap Hana namun ia tetap menerima teh yang diberikan oleh sahabatnya itu. "Tapi tadi lo cuma makan sedikit."ucap Rea membuat Hana tersenyum lalu meminum teh yang ada di tangannya. "Makasih ya."ucap Hana tulus lalu meletakkan gelas yang sudah kosong. "Oh ya, tadi daddy nyariin lo. katanya ada sesuatu yang mau dibicarakan."ucap Rea dengan nada aneh. Hana mengernyit."Om Andrew mau bicara apa ya?"tanya Hana membuat Rea menggeleng. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD