Hana mendadak berhenti saat pandangannya berubah buram. Tubuhnya lemas dan napasnya memberat. "Mom."panggil Rea membuat Hana menguatkan tubuhnya lalu melangkah pelan menuju sofa. "ugh pusing sekali."keluh Hana lalu berbaring di sofa. Aneh sekali, kenapa setiap jam delapan pagi, tubuhnya selalu meriang, kepalanya pusing dan perutnya mual. Rea segera mendekati mommy nya. "Mommy sakit?"tanya Rea membuat Hana membuka matanya. "Entahlah, Rea. Akhir-akhir ini aku sering merasa lemas."ucap Hana lemah membuat Rea diam. Mommy nya tidak mungkin sakit seperti dirinya kan? "Mom, sepertinya kita harus ke rumah sakit dan periksa."usul Rea membuat Hana perlahan duduk. "Nggak usah, Rea. Lagipula nanti jam sebelas, meriang dan pusingnya akan hilang kok."ucap Hana berusaha terlihat baik-baik saja. "K