Part 1

1273 Words
Diruangan keluarga yang luas dengan perabotan mewah dan mahal tengah ada perkumpulan seluruh keluarga.Mereka tampak asyik melempar lelucon satu sama lain,tawa bahagia memenuhi ruang itu. "Ayah mau kamu menikah Daniel."ucapan seorang pria paruh baya sontak membuat tawa mereka berhenti seketika. Pemilik nama Daniel itu mematung.ia menatap ayahnya tak percaya. Kedua tangannya mengepal erat menahan amarah.ia menatap dingin ayahnya. Ruangan yang tadi terasa hangat kini auranya berbeda,kini ruangan itu terasa dingin mencengkam. "Gak,Daniel ga mau dijodohkan lagian umur Daniel masih 22 tahun yah."bantah Daniel. "Gak ada bantahan!"ujar ayahnya Daniel. "Tapi kan Daniel mau fokus nerusin bisnis ayah."sargah Daniel.Yups siapa yang tak kenal dengan Daniel Atlhafandra Frandzo pengusaha termuda yang kini berumur 22 tahun telah sukses dalam bidang akademik dan non akademik. Wajah yang tampan terpahat seperti dewa Yunani. Rambut pirang,iris mata gelap dengan sorot dingin mengidimidasi mampu membuat kaum hawa bertekuk lutut.Bulu mata lentik dan alis yang tebal yang membuatnya semakin seksi,hidung mancung,bibir tebal pink alami yang menggoda membuat kaum hawa mengidam idamkan bibir itu,rahang kokoh tubuh tegap tegas berwibawa terbalut jas mewah membuat ia tampak gagah berani.Aroma mint yang menyeruak membuat kaum hawa meleleh karena aroma yang begitu memabukan belum lagi karena kekayaan keluarga Frandzo. Leo tersenyum kecil menatap anaknya sembari berujar enteng"Kalo bisnis mah gampang biar adikmu Romi yang menghandle pekerjaan kantor"yang kini menatap Romi. Romi yang ditatap ayahnya segara mengangguk cepat.melihat Romi yang menyetujui itu membuat Daniel geram. "Tapi---" "Ga ada tapi tapian lagian Daddy udah penyakitan,tolong hargai keputusan Daddy"sela cepat Leo "Lagian Daddy sudah menemukan pendamping yang cocok untukmu. Mau sampe kapan kamu mencari dia." "Besok lusa kalian akan menikah"sambung leo dengan entengnya. Mendengar ucapan ayahnya membuat Daniel mau tak mau harus mengiyakan permintaan daddy-nya. Ia tau jika kalau keadaan daddy-nya kian lama kian memburuk.yeah Leo memiliki penyakit kanker otak setadium akhir. Entah siapa perempuan pilihan daddy-nya . "Demi Daddy" batin Daniel "Hm serah deh"Daniel memutar bola matanya dengan malas seraya pergi dari ruang keluarga. Daniel langsung melesat menuju kamarnya.Ia mengambil kunci mobil yang terletak di atas nakas dan melangkah pergi keluar mansion tanpa menghiraukan tatapan bingung keluarga nya. Bagaimana tak bingung?Persetujuan perjodohan itu sontak membuat keluarga Frandzo tercengang. Bagaimana tidak? Seorang Daniel yang masih mencintai wanita yang kini tengah dicari mau menikah dengan pilihan ayahnya. 'Huh' entah apa yang Daniel pikirkan. **** Mobil mewah yang membawa Syila dan Daniel Sampai didepan gerbang mansion besar luas dan tampak megah. Disekitar terdapat taman yang luas nan indah. Sepanjang jalan menuju mansion terdapat banyak laki laki berbadan besar dan berbaju hitam. Mereka membungkuk ketika mobil mewah itu melintas didepan mereka. Saat sampai didepan mansion rumah milik Daniel,mereka melangkah menuju depan pintu mansion. Syila menarik kopernya dengan susah payah masuk kedalam. Daniel sudah meninggalkan Syila masuk ke dalam terlebih dahulu. "Jadi cewe lelet amat sih"omel Daniel saat Syila berhasil masuk kedalam mansion dengan koper besarnya. Mendengar ejekan Daniel membuatnya kesal. "Namanya juga barang berat,kamu jadi suami bukannya bantuin malah omelin aku" Daniel maju selangkah. Menunduk kepalanya sedikit agar menyamai tubuh Syila. "Suami?"tanya Daniel menaikan alisnya tersenyum mencemooh. "Jangan harap memanggilku dengan sebutan suami"ucap Daniel lagi lalu menjauhkan wajahnya dan pergi. Seketika Daniel menghentikan langkahnya dan berbalik menatap tajam Syila. "Itu kamar gue dan yang kanan kamar elu"seraya menunjuk kan pintu kamar itu. "Jangan pernah masuk kedalam kamar gue, dan jangan pernah berharap menjadi istri untuk gue."ujarnya lagi yang kini berbalik melanjutkan langkah meninggalkan Syila yang tak bergeming ditempat. Syila mengedipkan matanya berkali kali. Apa yang terjadi barusan? pikirnya. "Huhh," Syila menghempus napas kasar ketika menatap punggung suaminya yang menghilang dari pandangannya. Tangannya mencengkram kuat pegangan koper itu.ia mengalihkan pandangannya kearah kamarnya. Ia menghela napas kasar dan melangkah kekamarnya. Dibuka pintu kamar dengan pelan dan, Deggg Ia melongo tak percaya.matanya menolot akan keluar.Kamar yang luas dengan fasilitas yang lengkap serta perabotan yang sangat sangat pasti mahal. Huh belum lagi didalam masion tadi banyak sekali maid dan bodyguard yang menyambutnya.hadeh, sebenarnya siapa suaminya itu?. Tanpa Syila ketahui ini adalah awal perjuang Seorang Arsyila Putri yang kini telah menjadi Seorang Arsyila Putri Frandzo. Yah,Dia adalah Arsyila Putri seorang anak dari panti asuhan yang dipilih oleh Leo.Ia wanita yang polos dan sabar yang membuat siapapun gemas akan tingkah lakunya. Ketulusan hatinya membuat Leo selaku ayah dari Daniel terpesona.Wajahnya yang lembut itu membuat kaum Adam terpesona. Ia terpaksa menikah diusia muda karena permintaan Leo. Hm ya dia baru berusia 19 tahun. Tak hanya Arsyila yang terpaksa,Daniel juga terpaksa menikahinya karena keadaan ayahnya yang kian lama memburuk. *** Daniel langsung melesat menuju kamarnya.Ia mengambil kunci mobil yang terletak di atas nakas dan melangkah pergi keluar mansion tanpa pamit pada Syila yang kini telah berstatus sebagai Istri Sah nya. Mobil mewah yang dikendarai Daniel sampai ditempat yang ia tuju. Dilajukan mobil itu sampai parkiran. Daniel melangkahkan kakinya memasuki club' malam. Seorang satpam penjaga pintu menyapanya dengan ramah. Menandakan kalau ia dikenal ditempat itu. Daniel duduk di kursi sudut, menjauh dari keramaian orang orang yang sedang meliukkan tubuh mereka tak beraturan. Terlihat jelas 90 persen dari pengunjung club' itu sudah tidak sadarkan diri. Mereka telah terpengaruh alkohol. Daniel meneguk segelas minuman yang baru saja dituangkan nya hingga tandas. Entah apa yang ia lakukan ditempat itu. Sedari tadi ia hanya memperhatikan orang orang yang sudah tidak waras dengan pandangan yang sulit diartikan. Malam kian larut namun Daniel masih diposisi sama. Matanya merah, rambut telah berantakan karena ulahnya. Sesekali kepalanya terhantuk kedepan dan sesekali pula tersenyum lalu menunjukkan ekspresi sedih.pikirannya berkecamuk membuat kepalanya terasa sakit. Ia memikirkan seseorang. Tidak. Bukan Syila sang istri yang ada dipikirannya. Melainkan seorang wanita yang dulu selalu ada untuknya selama 2tahun. "Kapan?" "Kapan kamu kembali?" Risau Daniel tidak jelas. Ia seolah bertanya pada orang itu. Namun,hingga ratusan kalipun ia bertanya sebuah jawab tidak akan pernah ia dapatkan. Seorang pria menghampiri Daniel. "Heh,bego!"sergah Alfan pada Daniel yang duduk didepannya. Alfan datang ke tempat itu karena ia sudah menelpon Daniel berkali kali tak mendapat jawaban. Sampai akhirnya ia tau tempat yang sudah 2 tahun Daniel datangi. Daniel mendongak Cahaya minim membuat Daniel mempertajam penglihatan melihat seseorang yang berdiri dihadapannya. "Eh,Alfan hehehe"sapa Daniel sambil terkekeh saat melihat Alfan lah yang berdiri dihadapannya. "Sini,duduk disamping gue." Ajak Daniel menepuk nepuk kursi kosong disamping nya. Matanya setengah terbuka menatap Alfan . Alfan mengusap alisnya yang tak gatal. Ia sangat tidak kaget melihat kondisi Daniel karena memang sudah sering Daniel mabok mabokan. Ia tau sahabatnya itu melakukan itu hanya untuk melampiaskan emosinya. "Ya Tuhan, inikan malem pertama lu,harusnya lu ena ena sama Syila malah mabok gini"lirih Alfan frustasi. Alfan memutuskan duduk disamping Daniel. "Lo kenapa lagi sih?"tanya Alfan muak. Ia sering mendapati Daniel yang berakhir dimeja bar seperti ini. "Kangen" lirih Daniel. 'sialan dia benar benar kangen, anj.' batinnya ingin sekali berteriak. "Kangen siapa?"tanya Alfan lagi. Berpura pura tidak tau. "Gue rindu sama dia"lirih Daniel Kemudian bersandar dipunggung sofa. "Dia lagi ..dia lagi...."ucap Alfan muak seraya memutar bola matanya malas. "Nih ya Niel,Lo itu dah nikah jadi udah deh ga usah galau kek gini.Faedahnya apa coba!Lo udah punya bini jadi Lo ga usah ngarepin dia lagi! Lo mikirin dia apa dia mikirin Lo!harusnya Lo mikir dong!!! Hidup Lo kebanyakan drama sih"jelas Alfan geram. Mungkin ini sudah nasehat Alfan yang sekian kali nya tapi Daniel tak pernah sekalipun mengubris perkataannya. Hoekk Cairan menjijikkan itu keluar dari mulut Daniel. Melihat Daniel yang memutahkan cairan itu membuat Alfan memijat pelipisnya. Ia menghela napas kasar. "Ga bisa minum sok sokkan minum"ejek Alfan. Alfan menuntun Daniel yang sempoyongan menuju mobil. Alfan yang tadi mengantar Daniel ke mansion Daniel tak jadi karena disana pasti ada istrinya Daniel jadi ia mengantar Daniel ke apartemennya. Daniel yang kesadarannya semakin menipis hanya pasrah dengan apa yang Alfan lakukan padanya. Terakhir kali yang dilihatnya ialah Alfan yang berlalu meninggalkannya dan menghilang dibalik pintu kamar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD