Meski Gabe ingin sekali beranjak pergi dari sana, pemuda itu memilih untuk tetap tinggal karena keberadaan Miranda lebih menyenangkan hatinya dibanding dengan perilaku wanita tua itu terhadapnya. Atau Gabe sengaja membiarkan batinnya tersiksa hanya untuk bersama dengan Miranda? Tak lama berselang, makanan yang dipesan Gabe datang, sebuah menu yang sama dengan yang di pesan oleh Miranda untuk Sky. “Silahkan.” Pelayan itu meletakan seporsi Iga Bakar Madu dan seporsi Nasi Putih di hadapan Gabe. Tak lupa dengan minuman yang tadi pemuda itu pesan. Gabe hendak menyentuh sendok yang berada di atas piring nasinya sebelum Miranda tiba-tiba menarik piring-piring berisi makanan itu dan memindahkannya ke hadapan Sky. “Lho? Pesenannya cepet banget dateng,” ujar Miranda. “Oma, ini kan pu—” Sky meng