BAB 32

1160 Words

Saima tidak mengerti apa yang dimaksud Janied dengan lelah. Apa mungkin pria itu sedang menyiapkan album baru dan beberapa konser? Saima tidak tahu pasti. Dua bulan belakangan ini mereka berdua sama sekali tak berbicara. Setelah berpelukan cukup lama di depan bak cuci piring, Janied terlihat sangat butuh istirahat sehingga Saima menyuruhnya tidur di kamar mana saja di rumah ini. Namun Janied ingin tidur di sofa di depan perapian. Detik ini Janied sudah terlelap dan Saima tak tahu mengapa dirinya memandangi wajah tidur milik Janied. Waktu menunjukan pukul dua malam namun Saima tak mengantuk meski tubuhnya berteriak minta segera dibaringkan. “Kalau sedang tidur seperti ini dia seperti anak polos.” Saima terperanjat mendengar suara Katharina. Saima melihat wanita cantik itu dengan balutan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD