Aku Iri Padamu!

2457 Words

Aku membeku tanpa suara. Mendengar bagaimana Nyonya Laura memperolok dan memojokkan diriku, serta foto di tangan yang belum terlepas dari genggaman, membuatku benar-benar terpukul detik ini. Benarkah? Benarkah aku sejahat itu? Menginginkan ayah dari janin dalam kandunganku mati? Aku terkelu dengan hati berkecamuk mendengar bagaimana Nyonya Laura terus-menerus mengkambinghitamkan diriku. Ya Allah. Apakah tuduhan itu memang layak dan pantas dilayangkan padaku? Bukankah aku hanya mengharapkan keadilan? Bukan kematian seperti yang mertuaku tuduhkan? "Satu yang perlu kau tahu, penyesalan terbesarku adalah … memberikan restu dan mengizinkan anakku menikah denganmu, Wanita Tak Tahu Diri!" ucapnya terdengar tajam dan mampu menggores hati yang memang sudah teriris sebelumnya. Aku terkelu de

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD