Meski ingin sekali membela diri dan menyangkal tuduhan mommy Darren yang rasanya tak berdasar, tapi saat ini aku lebih memilih diam. Takut salah bicara dan malah menghancurkan semua rencana. Biar bagaimanapun, aku tak ingin membuat kedua orang tuaku malu jika aku sampai gagal menikah lagi. Terlebih saat ini … di rahimku sudah ada darah daging seorang Darren, 'kan? Mendadak, hatiku melara. Tak menyangka bakal melakoni takdir hidup seperti ini. Menjalani kehamilan sebelum seorang lelaki mengucap kalimat kabul di hadapan ayahku benar-benar jauh dari anganku. Ya Allah, sekali lagi hamba memohon kepadaMu, ampunilah segala dosa dan berikanlah kebahagiaan sejati di hidupku. Aku yang merasakan mood-ku mendadak kacau, menatap Darren dengan tatapan memohon, seolah ingin mengajukan pertanyaan, '