19. Hutan kematian

1127 Words

AIMEE Aku duduk di ruang menyulam yang bermandikan cahaya matahari siang, memperhatikan Lady Caterina menyulam. Tangan-tangan lentiknya begitu lihai memasukkan setiap helaian benang pada sebuah kain yang telah di desain dengan gambar bunga. Tapi tidak denganku berkali-kali jari-jariku tertusuk jarum dan kini kesepuluh jariku sudah terbalut perban. Kegiatan menyulam tidak semudah yang kubayangkan dan ini pertama kalinya aku menyulam. Dulu Mom sering menyuruhku untuk belajar menyulam, tapi aku selalu bisa menghindarinya. Aku berada di ruangan ini, karena desakan Lady Olivia dan Lady Caterina. Mereka begitu bersemangat mengajariku menjadi seorang Lady sejati setelah aku resmi bertunangan dengan Duke of Harvensberg. Mereka mengajariku menyulam, bermain piano, berdansa, mengajariku berjalan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD