Bab 23. Duh, Suami Ngambek

1530 Words

Soni kehilangan selera makan sementara Cia terus mengguncang lengannya. Cia juga mencondongkan kepalanya ke depan lalu dimiringkan ke arahnya. Sumpah, Soni mendadak lemas karena itu adalah ayam yang berharga baginya, bahkan ia rajin menjemur ayam itu dan berniat menjualnya ketika sudah lebih besar nanti. "Om, maaf. Aku kan nggak tahu," ujar Cia yang menyadari perubahan muka Soni. Ia mengguncang lengan Soni lagi. "Emangnya berapa harga ayam itu, Om? Ehm? Aku nggak tahu apa-apa soal ayam. Yang aku tahu, semua ayam kalau dimasak itu enak." Soni menoleh pada Cia dengan tatapan lurus. "Kalau kamu nggak tahu, harusnya kamu tanya. Aku udah kasih kamu kartu aku, kenapa kamu nggak belanja aja dan malah motong ayam aku?" "Yah, aku pikir ... itu lebih praktis. Tadi aku jalan-jalan ke belakang dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD