Malam itu, Bumi berbaring di kamar lamanya dengan perut kenyang. Rasa lezat masakan Cia masih terbayang olehnya. Itu membuat Bumi bertanya-tanya apakah ia bisa tahan dengan semua ini untuk selamanya. Cia akan menjadi iparnya terus dan ia sangat tidak suka. "Ah, aku harus baikan sama Tantri. Aku bisa gila kalau aku cemburu terus sama Cia dan kak Soni," ujar Bumi. Ia menjangkau ponselnya lalu mencoba menghubungi Tantri. Di seberang, Tantri juga sangat galau. Ia ingin Bumi meminta maaf padanya, tetapi ia juga resah jika ia kembali pada Bumi. Ia tak suka hidup serba susah. Jadi, ketika ia melihat nomor Bumi, ia hanya menatap ponselnya. "Ini anak kenapa nggak angkat!" gerutu Bumi. Ia mencoba lagi menelepon Tantri. Ia harus sabar, ia harus bicara dengan istrinya itu lalu membujuknya pulang.
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books