Melangkah keluar dari ruang dekontaminasi, dalam balutan gaun sifon selutut yang melambai anggun mengikuti ayunan kaki jenjangnya, Sisilia bergegas mendatangi Ambrosio yang berdiri di koridor tak jauh dari pintu ruang kerjanya. Pria itu berdiri tegap dengan tangan tersimpan dalam saku mantel. Rambut hitamnya tersisir rapi ke belakang. Rahang keras, mata menghunus tajam. Senyum centil tergambar jelas di wajah Sisilia, berlawanan dengan wajah masam Ambrosio. "Amano-san, dōshite koko ni kita no? Watashi ni aenakute sabishī?" Amano, apa yang membawamu kemari? Apa kau merindukanku? sapa Sisilia. Ambrosio tahu sikap seperti itu bukan kebiasaan Sisilia. Wanitanya itu bertingkah demikian karena tahu ia sedang marah. Ia menatap tajam pada Ren Nakamura yang berjalan di belakang Sisilia. "