Hari Jum’at adalah hari terakhir bekerja yang menyenangkan sekaligus menyedihkan bagi Bumi. Menyenangkan karena nanti malam dia akan menuju puncak dan bertemu dengan Angga dan Nawang di salah satu villa pribadi mereka. Menyedihkan karena dia harus berpisah dengan Kienar. Seandainya saja dia bisa mengajak gadis itu, tentu akan lebih menyenangkan. Bumi yakin, Kienar bisa berteman baik dengan Nawang. “Kamu bahagia banget. Kenapa?” tanya Bumi heran melihat Kienar yang bernyanyi-nyanyi sendiri menirukan suara yang keluar dari ponselnya. “Dan itu ... kenapa kenceng banget volumenya? Untung udah selesai jam kantor.” Melihat atasannya menegur, Kienar tidak memperbaiki perbuatannya dan mengecilkan volume. Dia malah tersenyum dan terus bernyanyi. Bumi menggeleng. Dia seharusnya kesal, tapi m