Bab 34

1789 Words

Beberapa hari berlalu sudah dari pertemuanku dengan Bu Misye. Meskipun kalimat itu masih terngiang, tapi sudah tak terlalu kupikirkan. Masalah dia yang minta ketemuan dengan Aluna, aku pun tak bisa melarang. Mereka ibu anak, meski sebetulnya aku merasa sedikit keberatan karena seringnya itu. Hanya saja masalah Pak Banyu dan tukar pasangan, aku tak setuju. Kenapa semudah itu dia bicara. Apa dia pikir pernikahan ini hanya sebuah permainan? Lalu setelah bosan boleh semaunya bertukar pasangan? Tidakkah dia berpikir, jika janji yang terucap saad akad itu suci? Apa memang demikian pemikiran manusia modern seperti dia. Entahlah … yang jelas ketika aku sudah melangkah dan mengambil keputusan, maka kecuali takdir benar-benar berkata lepaskan, aku tak akan melepaskan. “Pak, hari sabtu dan minggu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD