Bab 42

1721 Words

“Iya, sistem pabrik di kita kebanyakan kontrak, Pak. Ngomong-ngomong Pak Huda kok bisa tahu nama lengkap saya, ya? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanyaku. Akhirnya kutuntaskan juga rasa penasaran tadi. “Bu Jingga pasti gak kenal saya, tapi saya kenal kok sama Bu Jingga.” Dia terkekeh sambil terus mengemudikan sepeda motornya. “Kenal di mana, ya, Pak?” Aku benar-benar penasaran dengan sosok guru matematika baru ini. Apakah di masa lalu kami penah bertemu? Kenapa dia saja yang ingat, sedangkan aku tidak? “Kita kuliah di kampus yang sama, beda fakultas saja. Hanya bedanya, Bu Jingga itu cantik dan pintar, jadinya semua orang kenal, kalau saya, biasa saja. Jadi cuma duduk manis di pojokan.” “Pak Huda suka berlebihan. Apa kita satu angkatan?” tanyaku lagi. Aku menggeleng kepala. Na

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD