Bab 39

2012 Words

Suara gemericik air shower masih terdengar ketika aku baru saja bangun. Rasa lelah terasa di sekujur tubuh. Pakaian masih berserakan tak karuan. Aku menarik selimut untuk membungkus tubuh polosku dan berjalan ke arah lemari. Derit pintu kamar mandi terbuka. Wajah segar suamiku muncul dengan rambut basahnya. Senyum terulas sekilas ketika dia melihatku masih bergulung dengan selimut. “Pak, hair dryernya rusak, loh!” tukasku seraya mengambil beberapa helai pakaian untuk hari ini ngajar. Ingat kemarin, pengering rambut gak fungsi. “Oh, ya?” “Hmmm … iya. Gimana, ya, Pak?” “Bingung banget, emang kenapa?” “Gak apa. Lupakan saja.” Aku memutar bola mata ke atas, lalu mencebik sendirian. Masa iya aku harus bilang malu kalau Bu Fera lihat rambutku yang basah? Namun tak lama kudengar kekeh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD