32. Insiden Pagi Hari

1513 Words

                “Kenapa masih berdiri di situ?” tanya Pak Dimas, ketika akhirnya malam itu aku terpaksa pakai banget, ikut pulang ke rumah kakak Pak Dimas yang sering kosong dan hanya digunakan ketika tertentu saja. “Saya pulang aja deh, Pak, nggak papa kena amukan—“ “Ada tongkat baseball di dalam, habis ini saya kasih kamu kalau perlu. Nanti kalau saya sampai berani macam-macam, kamu bisa pakai itu untuk melindungi diri.”                 Pak Dimas mencegatku ketika aku balik badan hendak pergi. Detik berikutnya, dia menarik tanganku untuk ikut masuk bersamanya. Asli, ini jantungku udah ‘ketar-ketir’ nggak karuan!                 Jadi, setelah acara Pak Dimas confess tiba-tiba, tepat saat itu juga aku merasakan celanaku basah. Bentar, jangan ada yang berpikir kotor dulu, celanaku

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD