13. Dieng 2

1455 Words

‘Gimana, mendingan?’                 Aku memejamkan mata, lalu menggeleng untuk kesekian kalinya ketika kalimat itu dan ekpresi Pak Dimas tadi sore terus terbayang di otakku. Duh, ini kebayang terus gimana, dong! “Mbak Shila kenapa ya, kok geleng-geleng terus dari tadi?” “Hah? Eh, gimana, bu?” “Itu, Mbak Shila kok kayaknya geleng-geleng terus dari tadi? Lagi kepikiran sesuatu?” “E-enggak bu. Ini cuma leher saya agak linu, jadi saya gerak-gerakin. Hehe,” bohongku sambil meringis.                 Ngomong-ngomong, saat ini aku sedang berada di rumah ibu pemilik warung  karena hujan masih tak kunjung reda, bahkan sampai adzan magrib berkumandang dan langit menggelap. Tadi, beliau datang di waktu yang sangat tepat, yakni ketika Pak Dimas dengan santainya menangkup pipiku. Aku tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD