Bab 22. Kavi Ingin Berubah

1508 Words

Ketika Melody terbangun pagi itu, ia langsung menoleh ke arah pintu. Ia tak tahu apakah Kavi sudah pulang, tetapi seharusnya sudah. Kavi tak pernah pulang hingga pagi. Ia pun segera duduk lalu mengusap ujung bibirnya dengan punggung tangan. Ia lalu menggeliat untuk menghilangkan kantuknya. Ini memang hari Minggu, tetapi Melody tak ingin bermalas-malasan. Di hari Minggu, biasanya ia bekerja dari pagi hingga sore di toko Bima. Ia juga ingin membeli sayuran segar untuk memasak sarapan. Jadi, Melody memutuskan untuk segera keluar dari kamar. "Kak Kavi?" Melody begitu kaget melihat Kavi telah bangun. Biasanya Kavi masih sangat nyenyak ketika waktu subuh tiba. "Ehm, kamu tidur nyenyak?" tanya Kavi. "Ya." Melody ingin berkata bahwa sangat tumben Kavi bisa bangun pagi. Namun, ia tak ingin Kavi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD