Bima menatap Kavi dan Melody bergantian. Ia tahu Kavi membenci Melody, jadi sangat mencemaskan melihat Kavi ingin membawa Melody. "Melody mau diajak ke mana, Kak?" tanya Bima seraya berdiri. "Melody harus ikut aku abis makan, Kak. Dia kerja di toko aku." Kavi mendesahkan napas panjang. Ia tak memedulikan ucapan Bima, ia sibuk mengecek wajah Melody. Ia bersyukur tak ada luka baru di wajah Melody, yang artinya Melody tak kena pukul dari Tasya. Itu melegakan. "Aku harus kerja, Kak." Melody menarik tangannya, tetapi Kavi masih mencengkeramnya. "Aku antar kamu," ujar Kavi mengejutkan. Melody menelan saliva. Ia menatap Kavi was-was sekaligus malu karena ia yakin semua mata kini terpaku pada mereka berdua. "Untuk apa Kakak anter Melody?" tanya Bima dengan ekspresi kaget. "Terserah aku. Itu